Pada masa
orde baru pembangunan ekonomi mampu menambahkan bnyak pekerjaan yang bisa
mengurangi angka pengangguran. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan tenaga
kerja adalah sector industry dan pertanian. Namun pada saat ini tenaga kerja
pada sektor pertanian telah berkurang. Krisis moneter yang terjadi pada akhir 1990-an
merusak perekonomian Indonesia dan mengakibatkan banyak pengangguran. Sebagian
besar tenaga kerja di daerah perkotaan yang kehilangan pekerjaannya pindah ke
daerah pedesaan dan bekerja sebagai petani. Pada saat itu pertumbuhan ekonomi
yang cukup kuat selama lebih dari satu dekade mengurangi angka pengangguran di
Indonesia.
Dengan
banyaknya penduduk Indonesia yang setiap tahunnya meningkat menjadi tantangan
besar bagi pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pekerja
agar pengangguran tidak meningkat setiap tahunnya. Namun dengan jumlah total
penduduk sekitar 255 juta orang kini Indonesia menjadi Negara berpenduduk
terpadat ke empat dan juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar
setengah dari penduduknya berumur di bawah 30 tahun. Di lihat dari dua hal
tersebut Indonesia merupakan Negara yang memiliki tenaga kerja yang besar dan
akan berkembang lebih besar lagi kedepannya. Maka dari itu di butuhkan banyak
lapangan pekerjaan baru untuk menampung para pekerja tersebut.
Dalam
beberapa tahun terakhir pengangguran di Indonesia mengalami penurunan secara
perlahan khususnya bagi para pekerja wanita. Meski demikian masalah persamaan
gender masih menjadi isu penting di Indonesia karena meski sudah ada kemajuan
dalam beberapa sector utama seperti pendidikan dan kesehatan wanita masih
cenderung bekerja di bidang informal dan melakukan pekerjaan tingkat rendah dan
di bayar rendah dari pada pria yang melakukan pekerjaan yang sama.
Namun
disisi lain angka pengangguran tenaga kerja usia 15 sampai 24 tahun kini jauh
lebih tinggi dari rata-rata pengangguran nasional. Mahasiswa dan remaja lulusan
SMA atau SMK kini semakin sulit untuk mendapat pekerjaan. Sedangkan penduduk
Indonesia rata-rata mengeyam pendidikan hanya sampai tingkat SMA atau SMK. Dan
itu semua jelas mengakibatkan peningkatan pengangguran di Indonesia. Semakin
banyak pengangguran semakin banyak rakyat miskin yang terlantar. Kini banyak
anak-anak yang seharusnya masih sekolah tapi malah bekerja karena tuntutan
ekonomi. Mereka tidak memikirkan pendidikan lagi karena sulitnya perekonomian
keluarga. Kedua orang tua mereka tidak sanggup untuk membiayai pendidikan
karena mereka (ortu) juga tidak memiliki pekerjaan yang tetap bahkan menjadi
pengangguran. Mereka terpaksa memberhentikan anak-anaknya sekolah dan
menyuruhnya untuk bekerja demi kelangsungan hidup. Inilah yang harus di
perhatikan oleh pemerintah Indonesia pada saat ini. Anak-anak dan remaja
sebagai penerus bangsa yang seharusnya mengenyam pendidikan untuk masa depan
kini malah menjadi korban pengangguran.
Jika terus
seperti ini akan menjadi apa bangsa ini nantinya ?. Maka dari itu untuk
pemerintah hendaklah kini menyiapkan lapangan pekerjaan bagi para tenaga kerja
yang kini myandang status pengangguran. Dan kita sebagai remaja hendaklah kini
memulai sebuah perubahan untuk masa depan. Karena kita sebagai generasi penerus
bangsa kini harus lebih berfikir kreatif dan inovathif untuk memperbaiki
Indonesia khusunya dalam perekonomian dan pendidikan. Karena jika hanya
mengandalkan pekerjaan yang di sediakan pemerintah tentunya pasti akan tetap
kurang karena melihat banyaknya angka pengangguran di Indonesia ini. Maka dari
itu kita juga harus bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita agar menjadi
sebuah karya untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan. Khusunya bagi para
orang tua yang harus menghidup anak-anaknya dan menyekolahkannya. Dengan
demikian anak-anak selayaknya mengenyam pendidikan bisa merasakan bagaimana
mendapatkan pendidikan yang layak. Dan mereka juga bisa merasakan betapa
pentingnya pendidikan bagi kehidupan kedepan.